🔔 Aktifkan notifikasi disini Google News

Array dan Blok Eksepsi Pada Java Berserta Contohnya

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
basiit_abdul.blogspot.com

A. Array
Array merupakan sekumpulan data ( objek ) yang memiliki tipe yang sama, stiap variabel yang sama dan tiap data dibedakan dengan indeks dalam array tersebut. Indeks dari tiap array akan dimulai dengan indeks ke-0. Jadi jika suatu array memiliki berisi 9 buah data maka indeks maksimal dari array tersebut adalah 8, begitu juga jika berisi 4 makan indeks maksimal dari array tersebut adalah 3. Kegunaan dari array adalah untuk mengurangi jumlah variabel yang digunakan. Array dapat berbentuk satu dimensi, dua, tiga, empat,dan seterusnya tergantung kebutuhan dari pengguna.

#1 Deklarasi Variabel Array
Untuk dapat menggunakan array, kita harus mendeklarasikannya terlebih dahulu.
Cara pertama dengan menggunakan operator new.

tipeData [] namaArray = new tipeData[panjangArray];

Dalam sintaks diatas:
Kita harus menuliskan tipe datanya lalu diikuti tanda kurung siku dan juga nama array.
Lalu tuliskan = (sama dengan) new tipe data diikuti panjang array didalam kurung siku.
Sebagai alternatif lain, anda bisa langsung memberikan nilainya sekaligus.

tipeData [] namaArray = {nilaiData0,nilaiData1,nilaiData2,...,nilaiDataN};
Pada cara kedua ini kita hanya perlu menulikan tipe data, kurung siku, nama array, sama dengan, kurung kurawal dengan nilai yang kita tentukan didalamnya.
Untuk memudahkan anda memahaminya mari kita lihat contoh berikut ini:

String[] namaMahasiswa = new String[10];
Dalam kode diatas berarti kita menyiapkan variabel bernama namaMahasiswa sebanyak 10 larik ber tipe data String. Artinya hanya boleh diisi dengan teks atau tulisan.

int[] nilaiMahasiswa = {10,9,8,10,7};
Sedangkan maksud dari kode diatas bahwa kita ingin mendeklarasikan variabel bernama nilaiMahasiswa bertipe data angka (int) dengan nilai awal 10, 9, 8, 10, dan 7.

#2 Cara Menggunakan Array
Kita harus paham bahwa untuk dapat mengakses array kita tidak dapat langsung memanggil namanya seperti pada variabel biasa. Karena array berbentuk baris.
Jadi, untuk mengakses tiap baris array kita menggunakan nomor indexnya.
Sebagai contoh disini saya akan mendeklarasikan array sebagai berikut:

String[] namaMahasiswa = new String[5];
Maka, untuk dapat memberikan nilai kita harus mengakses nomor indexnya.

namaMahasiswa[0] = "Damas Amirul Karim";
namaMahasiswa[1] = "Dianita Yuswanti";
namaMahasiswa[2] = "Yustin";
namaMahasiswa[3] = "Afan Hafarasani";
namaMahasiswa[4] = "Miftakhul Fauzi";
INGAT: Index pada array dimulai dari Nol.
Lalu, untuk mengakses nilai dari tiap-tiap baris kita hanya perlu memanggil nama variabel diikuti nomor indexnya. Berikut adalah contohnya:

System.out.println(namaMahasiswa[0]);

//Outputnya: Damas Amirul Karim
Nah pada contoh diatas kita hanya menggunakan 5 data, bagaimana jika 100 data?
Tenang, saat kita ingin memberikan nilai ataupun mengakses nilainya kita tidak perlu menuliskan nomor index tersebut satu persatu kok. Lalu bagaimana caranya?
Karena disini terdapat sebuah pola yaitu pertambahan nomor index pada Array.
Maka dalam penerapannya, array akan kita sandingkan dengan program perulangan.

#3 Contoh Array dalam Program Java
Sebagai studi kasus, misalnya disini kita sebagai programmer diminta untuk membuat program yang mampu menjumlahkan angka 1 hingga 100. Lalu menampilkannya.
Dalam kasus diatas kita membuat sebuah kelas bernama TotalAngka. Lalu didalamnya kita membuat program utama untuk menjumlahkan angka 1 sampai 100.
Mari perhatikan contoh berikut:

public class TotalAngka {
               public static void main(String[] args){
                               int[] angka = new int[100];
                               int x = 1;
                               //untuk memberi nilai pada tiap index
                               for (int i = 0; i < angka.length; i++) {
                                              angka[i] = x;
                                              x++;
                               }
                               int total = 0;
                               //untuk menjumlahkan nilai 1-100
                               for (int i = 0; i < angka.length; i++) {
                                              total+=angka[i];
                               }
                               System.out.println(total);
               }
}
Disana kita mendeklarasikan 3 variabel:
Yang pertama, sebuah variabel array bernama angka dengan tipe integer.
Yang kedua, variabel x bertipe data bertipe data integer dengan nilai awal = 1.
Yang ketiga, adalah variabel total untuk menyimpan jumlah nilai.
Kemudian kita menggunakan fungsi perulangan atau looping.
Looping pertama untuk memberikan nilai untuk tiap index array dari 1-100.
Looping kedua kita gunakan untuk menjumlahkan tiap nilai kedalam variabel total.
Lalu, diakhir program kita akan menampilkannya hasil dari penjumlahannya.

#4 Jenis Array 2 Dimensi
Sebagai tambahan kita akan mempelajari array berdimensi dua. Disini kita analogikan seperti sebuah tabel dimana kita memiliki baris dan kolom sebagai nomor index.
Cara mendeklarasikannya sama dengan array satu dimensi, bedanya terletak pada jumlah kurung kotak dimana kita menggunakan dua buah kurung kotak ([][]).

int[][] nilai = new int[2][2];
Dan cara mengaksesnya juga dengan memanggil nomor indexnya.

nilai[0][0] = 10;
nilai[0][1] = 12;
nilai[1][0] = 11;
nilai[1][1] = 14;
Jika dalam bentuk tabel maka akan seperti ini:
Index
Kolom 0
Kolom 1
Baris 0
(baris 0, kolom 0) = 10
(baris 0, kolom 1) = 12
Baris 1
(baris 1, kolom 0) = 11
(baris 1, kolom 1) = 14
Langsung saja, berikut contoh array 2 dimensi pada java:

public class Matriks {
               public static void main(String[] args){
                               int[][] nilai = {{10,12},{11,14}};
                               for (int i = 0; i < nilai.length; i++) {
                                              for (int j = 0; j < nilai[i].length; j++) {
                                                             System.out.print(nilai[i][j]+"\t");
                                              }
                                              System.out.println();
                               }
               }
}
Dalam program diatas kita membuat sebuah kelas bernama Matriks.
Lalu pada program utama kita deklarasikan variabel nilai bertipe array dengan tipe data ineteger dan juga nilai untuk masing-masing index [0][0] hingga [1][1].

B. Blok Eksepsi
Eksepsi java adalah keadaan tidak normal yang muncul pada suatu bagian program pada saat dijalankan. Penanganan eksepsi di java membawa pengelolaan kesalahan program saat dijalankan kedalam orientasi-objek. Eksepsi java adalah objek yang menjelaskan suatu keadaan eksepsi yang muncul pada suatu bagian program. Eksepsi dapat muncul tidak beraturan dalam suatu method, atau dapat juga dibuat secara manual dan nantinya melaporkan sejumlah keadaan kesalahan ke method yang memanggil.



Dasar-dasar penanganan Eksepsi
Penanganan eksepsi pada java diatur dengan lima kata kunci : try, catch, throw, throws dan finally. Pada dasarnya try digunakan untuk mengeksekusi suatu bagian program, dan jika muncul kesalahan, sistem akan melakukan throw suatu eksepsi yang dapat anda catch berdasarkan tipe eksepsinya, atau yang anda berikan finally dengan penangan default.

Berikut ini bentuk dasar bagian penanganan eksepsi :
try {
// Block of Code
}
catch (ExceptionType1 e) {
// Exception Handler for ExceptionType1
} catch (ExceptionType2 e) {
// Exception Handler for ExceptionTYpe2
throw (e); // re-throw the Exception…
}
finally {
}

Tipe Eksepsi
Dipuncak hirarki class eksepsi terdapat satu class yang disebut throwable. Class ini digunakan untuk merepresentasikan semua keadaan ekasepsi. Setiap ExceptionType pada bentuk umum diatas adalah subclass dari throwable.

Dua subclass langsung throwable didefinisikan untuk membagi class throwable menjadi dua cabang yang berbeda. Satu, class Exception, digunakan untuk keadaan eksepsi yang harus ditangkap oleh program yang kita buat. Sedangkan yang lain diharapkan dapat menangkap class yang kita subclasskan untuk menghasilkan keadaan eksepsi.
Cabang kedua throwable adalah class error, yang mendefinisikan keadaan yang tidak diharapkan untuk ditangkap dalam lingkungan normal.

Eksepsi Yang Tidak Dapat Ditangkap
Obyek eksepsi secara otomatis dihasilkan oleh runtime java untuk menanggapi suatu keadaan eksepsi. Perhatikan contoh berikut :
class Exc0 {
public static void main (Stinr args[]) {
int d = 0;
int a = 42 / d;
}
}

Saat runtime java mencoba meng-eksekusi pembagian, akan terlihat bahwa pembaginya adalah nol, dan akan membentuk objek eksepsi baru yang menyebabkan program terhenti dan harus berurusan dengan keadaan kesalahan tersebut. Kita belum mengkodekan suatu penangan eksepsi, sehingga penanganan eksepsi default akan segera dijalankan. Keluaran dari program diatas :
java.lang.ArithmeticExpression : /by zero
at Exc0.main (Exc0.java:4)
Berikut adalah contoh lainnya dari eksepsi :
class Exc1 {
static void subroutine() {
int d = 0;
int a = 42 / d;
}
public static void main (Stinr args[]) {
Exc1.subroutine();
}
}


Try dan Catch
Kata kunci try digunakan untuk menentukan suatu blok program yang harus dijaga terhadap semua eksepsi, setelah blok try masukkan bagian catch, yang menentukan tipe eksepsi yang akan ditangkap. Perhatikan contoh berikut :
class Exc2 {
public static void main (String args[]) {
try {
int d = 0;
int a = 42 / d;
}
catch (ArithmeticException e) {
System.out.println(“Division By Zero);
}
}
}

Throw
Pernyataan throw digunakan untuk secara eksplisit melemparkan suatu eksepsi. Pertama kita harus mendapatkan penanganan dalam suatu instance throwable, melalui suatu parameter kedalam bagian catch, atau dengan membuatnya menggunakan operator new. Bentuk umum pernyataan throw :
throw ThrowableInstance;

Aliran eksekusi akan segera terhenti setelah pernyataan throw, dan pernyataan selanjutnya tidak akan dicapai. Blok try terdekat akan diperiksa untuk melihat jika telah memiliki bagian catch yang cocok dengan tipe instance Throwable. Jika tidak ditemukan yang cocok, maka pengaturan dipindahkan ke pernyataan tersebut. Jika tidak, maka blok pernyataan try selanjutnya diperiksa, begitu seterusnya sampai penanganan eksepsi terluar menghentikan program dan mencetak penelusuran semua tumpukan sampai pernyataan throw. 
Contoh :
class throwDemo {
static void demoProc() {
try {
throw new NullPointerException(“demo”);
}
catch (NullPointerException e) {
System.out.println(“caught inside demoproc…”);
throw e;
}
}
public static void main (String args[]) {
try {
demoproc();
}
catch (NullPointerException e) {
System.out.println(“recaugt : “ + e);
}
}
}

Throws
Kata kunci throws digunakan untuk mengenali daftar eksepsi yang mungkin di-throw oleh suatu method. Jika tipe eksepsinya adalah error, atau RuntimeException, atau suatu subclassnya, aturan ini tidak berlaku, karena tidak diharapkan sebagai bagian normal dari kerja program.
Jika suatu method secara eksplisit men-throws suatu intans dari Exception atau subclassnya, diluar RuntimeException, kita harus mendeklarasikan tipenya dengan pernyataan throws. ini mendefinisikan ulang deklarasi method sebelumnya dengan sintaks sbb :
type method-name (arg-list) throws exception-list { }
Contoh :
class ThrowsDemo {
static void procedure () thorws IllegalAccessException {
System.out.println(“Inside Procedure”);
throw new IllegalAccessException(“demo”);
}
public static void main(String args[]) {
try {
procedure();
}
catch (IllegalAccessException e) {
System.out.println(“caught “+ e);
}
}
}

Finally
Saat suatu eksepsi dilemparkan, alur program dalam suatu method membuat jalur yang cenderung tidak linier melalui method tersebut, melompati baris-baris tertentu, bahkan mungkin akan keluar sebelum waktunya pada kasus dimana tidak ada bagian catch yang cocok. Kadang-kadang perlu dipastikan bahwa bagian program yang diberikan akan berjalan, tidak perduli eksepsi apa yang terjadi dan ditangkap. Kata kunci finally dapat digunakan untuk menentukan bagian program seperti itu.

Setiap try membutuhkan sekurang-kurangnya satu bagian catch atau finally yang cocok. Jika kita tidak mendapatkan bagian catch yang cocok, maka bagian finally akan dieksekusi sebelum akhir program, atau setiap kali suatu method akan kembali ke pemanggilnya, melalui eksepsi yang tidak dapat ditangkap, atau melalui pernyataan return, bagian finally akan dieksekusi sebelum kembali ke method kembali.

Berikut adalah contoh program yang menunjukkan beberapa method yang keluar dengan berbagai cara, tidak satu pun tanpa mengeksekusi bagian finally-nya.
class finallyDemo {
static void proA() {
try {
System.out.println(“Inside procA..”);
throw new RuntimeException(“Demo”);
}
finally {
System.out.println(“procA is finally”);
}
}
static void proB() {
try {
System.out.println(“Inside procB..”);
return;
}
finally {
System.out.println(“procB is finally”);
}
}
public static void main(String args[]) {
try {
procA{};
}
catch (Exception e);
procB();
}
}

Referensi:
https://www.codepolitan.com/menggunakan-array-di-java
https://kodedasar.com/array-java/
https://www.gookkis.com/dasar-java-eksepsi-dalam-java/
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.